Terapi tradisional yang berasal dari negeri sakura ini sudah ada sejak tahun 1900-an. Reiki juga memiliki banyak tipe seperti Reiki Usui, Reiki Jikiden, Reiki Karuna, dan masih banyak lagi. Energi yang dimaksud dalam reiki adalah energi dari alam, sehingga tidak berhubungan dengan agama ataupun kepercayaan apapun. Kata-kata “Rei” mengartikan semesta sedangkan “ki” adalah energi yang dimiliki setiap makhluk hidup di dunia. Singkat kata, Reiki adalah terapi yang menggunakan energi dari semesta.
Terapi Reiki terus berkembang setiap harinya hingga saat ini, oleh karena itu selalu ada perkembangan dalam teknik Reiki. Salah satunya disebut Reiki Holy Fire III. Tahukah kamu? Reiki Holy Fire III bagian dari Reiki Usui yang disempurnakan oleh William Lee Rand beberapa tahun lalu di Amerika Serikat. Energi ini bersifat lebih kuat dan dapat memberikan penyembuhan, pemberdayaan dan bimbingan dengan lebih mudah dibanding Reiki Usui. Tidak hanya itu, bila diasah terus menerus energi ini mampu menghubungkan kita secara langsung dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi.
Tidak banyak yang bisa mempraktekkan Reiki Holy Fire III di Indonesia, terbilang sangat jarang bahkan belum ada sama sekali yang bisa memandu dengan jenis Reiki terbaru ini. Jangan khawatir, sekarang masyarakat Indonesia sudah bisa mempunyai akses untuk Reiki jenis terbaru ini. Mari berkenalan dengan Master Reiki Holy Fire III, Maria Veronica Monic atau kerap dipanggil Monic.
Beliau merupakan merupakan seorang Soul Therapist & Holy Fire III Reiki Master profesional. Sejak masa kecilnya, beliau telah diberkahi bakat spiritual. Namun, melalui lika-liku perjalanan hidupnya, Monic diberi kesempatan untuk mengalami “Spiritual Awakening” atau kesadaran tinggi terhadap energi spiritual. Fenomena “Spiritual Awakening” ini tidaklah mudah ditemukan dan berbeda-beda bagi semua individu, namun bukan suatu hal yang mustahil.
Berasal dari individu yang bersifat “duniawi” sebelumnya, tidak menutup jalan hidup Monic di dalam dunia energi Reiki. Setelah fenomena “Spiritual Awakening” yang dialaminya tanpa segan Monic mendalami teknik healing spiritual secara otodidak selama 1 setengah tahun di tahun 2014 silam. Belum puas dengan hasil yang didapatkannya, beliau memutuskan untuk mencari lebih banyak ilmu Reiki di lembaga komunitas Las Vegas selang beberapa tahun kemudian. Disana, Monic berhasil menguasai teknik Reiki 1, II, dan Reiki Holy Fire III yang memberinya gelar praktisi dan Master Reiki.
Metode konsultasi yang digunakan oleh Monic tidak hanya Reiki, tetapi juga gabungan dari Life coaching, Numerologi dan Neuro Linguistic Programming (NLP). Sebelum sesi dimulai, pasien akan diminta beberapa informasi seperti keterangan tanggal lahir untuk perhitungan numerologi. Setelah itu sesi akan diawali dengan konsultasi dan percakapan dengan pasien. Dari situ Monic dapat menganalisa percakapan tersebut menggunakan sistem Life coaching serta NLP. Sesi konsultasi akan diakhiri dengan pengiriman energi atau healing secara Reiki.
Pengalaman Monic dalam memberikan konsultasi kepada yang membutuhkan sudah lebih dari 8 tahun. Menjadi seorang healer spiritual yang dapat membantu sesama memberikannya pengalaman yang berharga. Beliau telah menemukan jalan hidupnya dan bahkan berujar bahwa setiap harinya diliputi rasa bersyukur karena dapat memberikan bantuan bagi yang membutuhkan. Sudah tidak terhitung berapa pasien yang dibantunya untuk mengeksplor jati diri, mendapatkan kebahagiaan ataupun masalah relasi sekalipun. Selain memberikan konsultasi, keseharian Monic juga diisi dengan mengunggah konten spiritual di platform Youtubenya (@MeditasiIndonesiaku).
Sejak terjadinya pandemi 2020 awal yang lalu, Monic memutuskan untuk pulang ke negara kelahirannya, Indonesia. Beliau merasa ini adalah saatnya untuk membantu masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesadaran spiritual di tengah ketidakpastian kehidupan duniawi ini. Hingga sekarang, Monic aktif memberikan dukungan spiritual kepada banyak orang melalui konsultasi Reiki ini. Perlu diingat bahwa semua orang mempunyai keahlian spiritual, tetapi memang tidak semua sadar akan hal itu. Siapapun juga bisa, dengan fokus dan konsentrasi yang tinggi.
“Manusia harus sejajar dengan alam semesta. Bila tidak hidupnya akan cenderung berputar-putar, termasuk juga dalam menemukan kesuksesan. Kebahagiaan seseorang semestinya dimulai dari dalam individu itu sendiri.” – Maria Veronica Monic.
